07 Juli 2012

Tiga Bulan Bagi Hasil Tersendat, Anggota PT Fattriyal Member Ketar-Ketir

Kebingungan Bayar Cicilan Bank, Dijanjikan Cair 1 Juli 2012





Kembali bisnis investasi berkedok jual beli valuta asing (valas) terindikasi menuai masalah, hal ini sudah barang tentu pastinya bakal merugikan masyarakat.Kali ini seperti yang dialami ratusan warga Desa Air Sugihan yang merupakan anggota perusahaan forex PT Fattriyal Member.
Sudah dalam kurun waktu tiga bulan terakhir mereka tak lagi menikmati dana bagi hasil sebesar 6 persen perbulan seperti yang telah dijanjikan, terlebih lagi setelah berulang kali mereka menanyakan hal itu tak kunjung mendapatkan kepastian.
Kenapa sampai hal ini bisa terjadi dan apa saja penyebabnya, terlebih kini oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi(Bappebti) PT FM masuk dalam daftar perusahaan Forex bermasalah di Indonesia ?   
------------------------
            


 
 DENGAN mimik muka penuh kecemasan, tiga orang warga Air Sugihan yang mendatangi kantor Sumeks Mingguan di lantai IV gedung Graha Pena Senin (18/6) lalu menceritakan secara gamblang nasib yang mereka alami kini.
            Meski mewanti-wanti koran ini agar tak menyebut identitas nama mereka secara jelas karena khawatir bakal dikenali, tiga orang warga ini yang mengaku merupakan bagian kecil dari para investor yang menanamkan modalnya di PT FM.
            “Kami datang kesini karena bosan dengan janji-janji pihak PT FM, pasalnya tiga bulan sudah dana bagi hasil belum kami terima. Padahal kami harus membayar cicilan bank yang kami pinjam untuk ikut dalam bisnis investasi PT FM, mereka memang janji di bulan Juli bakal ada pencairan tapi kami tak sabar lagi,” keluh S, salah seorang warga.
S yang mengaku menginvestasikan dana tak kurang dari Rp300 juta dan telah ikut dalam bisnis PT FM ini sejak empat tahun lalu sejatinya masih berharap supaya uang miliknya bisa aman dan dirinya bersama anggota yang lain bisa kembali menerima dana bagi hasil.
Diceritakan S awal dirinya tertarik untuk ikut serta dalam bisnis valas begitu melihat banyak diantara warga di desanya yang dengan mudahnya mendapatkan dana bagi hasil dengan nilai yang cukup besar.
“Awalnya saya investasi cuma Rp20 juta itu murni dana pribadi saya dan setelah tiga tahun berjalan lancar tidak ada masalah akhirnya memasuki tahun keempat dananya lalu saya tambah menjadi Rp300 juta. Itu uang tabungan saya selama ini dengan harapan bakal menangguk untung yang lebih besar dari bisnis yang bagi saya baru,” ungkap S diiyakan dua warga yang lain yang saat itu diterima langsung GM SKM Sumeks Mingguan, Triyono Junaidi.
Namun, apa lacur ternyata saat ini tiga bulan sudah uang dana bagi hasil bisnis valas dari PT FM ngadat hal ini membuat S bersama puluhan warga lain dibuat ketar-ketir pasalnya setiap bulannya mereka ada kewajiban untuk membayar sejumlah angsuran. Mulai dari angsuran pinjaman uang di bank, angsuran kendaraan belum lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.      
Namun, apa yang disampaikan S ini justru berbanding terbalik dengan yang diutarakan Y, juga berprofesi sebagai guru yang juga ikut serta dalam bisnis valas yang dikelola PT FM namun diurus melalui seorang manager di Air Sugihan.
Y yang mengaku sudah sekitar lima tahun bergabung dalam bisnis valas yang dikelola PT FM dengan nilai investasi saat ini mencapai Rp100 juta justru mengaku hingga kini masih tetap menerima dana bagi hasil sebesar Rp6 juta perbulan atau 6 persen sebagaimana yang dijanjikan.
“Masih tetap terima, memang ada dengar-dengar juga kalau mereka yang ngurus langsung ke Palembang tiga bulan belum ada pembayaran, tapi kalau yang disini masih nerima mas,” ungkap Y yang dihubungi via sambungan telefon tadi malam.
 Tapi, masih kata Y kalaupun benar ternyata sudah dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir ada diantara anggotanya belum menerima dana bagi hasil, dia yakin dengan sosok Faisol Muslim yang dikenal religious dan suka membantu warga yang tengah mengalami kesulitan.
“Faisol itu khan anak angkatnya Pak Ramli (Hasan Basri,red) mantan gubernur Sumsel, dia banyak bantu warga desa disini mulai dari bangun masjid, jalan desa dan banyak yang telah dia perbuat. Makanya kita tambah yakin menginvestasikan uang ke bisnis valas yang dia kelola, sama sekali tidak ada kekhawatiran setiap tanggal 15 kami terima bagi hasilnya,” tandas Y yang mencoba meyakinkan Sumeks Minggu jika inevstasi yang dijalankan PT FM sama sekali tak ada persoalan.
            Kebaikan lain yang juga dirasakan warga, tambah Y setiap enam bulan sekali perwakilan PT FM yang ditunjuk di Air Sugihan kerap melakukan arahan dan penjelasan terkait prospek dari bisnis valas ini.(kms/tj)
           

1 komentar:

Anonim mengatakan...

member Cilacap
di. cilacap lebih memilukan lagi. krna beberap AE.investasinya antar 10 M s/d 100M. kali ini para AE sudah loyo dn tinggal menunggu keajaiban tuhan sebab kalo sampai tgl 30 juli ga di bayar, akan terjadi penyitaan aset oleh para nasabah fm