25 Desember 2008

Bos 2009 Meningkat 50 Persen


Bos 2009 Meningkat 50 Persen

#Unit Cost Kabupaten/Kota Berbeda

#Total Dana Rp 570 Milyar



PALEMBANG- Bantuan oprasional sekolah (Bos) 2009, direncanakan senilai Rp 570 milyar, akan dialokasikan ke 15 kabupaten/kota di Sumsel. Bos yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini diperkirakan naik mencapai 50,38 persen untuk tingkat SD, dan 56,25 persen untuk tingkat SMP.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel, H Dwi Priyono Med, diwakili Sekretaris Disdik Provinsi Sumsel, sekaligus ketua tim Bos Drs H Tarmizi Mairu MM,dan sekretaris tim Bos Provinsi Sumsel H Bonny Syafrian SE MM, menjelaskan khusus 2009 penyaluran dana bos mengalami perubahan. Unit cost yang akan diterima kota lebih besar nilainya dari pada kabupaten. “Hal ini mengingat kota lebih besar tingkat kebutuhannya di banding kabupaten, bahkan kebijakan telah disepakati oleh Bos pusat,” ujar Tarmizi kepada Sumatera Ekspres diruang kerjanya (23/12) kemarin

Khusus SD, yang ada di kota, akan menerima bantuan sebesar Rp 400 ribu setiap anak pertahun, sedangkan SD di kabupaten akan menerima sebesar Rp 397 ribu setiap anak pertahun. Sedangkan SMP di kota akan menerima Bos sebesar Rp 575 ribu persiswa pertahunnya, SMP dikabupaten sebesar Rp 570 ribu persiswa pertahun.

“Kota yang ada di Sumsel akan menerima Bos dengan dana SD Rp 400 ribu, dan SMP Rp 575 Ribu, terdiri dari Palembang, Prabumuli, Pagar Alam, dan Lubuk Linggau”, beber Tarmizi

Hal ini berdasarkan hasil pertemuan, seluruh tim bos yang ada diseluruh Indonesia, bertempat di Nusa Tenggara Barat (NTB) 11-13 Desember 2008 lalu. “Kebijakan ini sangat tepat dalam mendukung program pendidikan gratis yang telah di rumuskan gubernur Sumsel,” ujar Tarmizi

Mekanisme penyaluran dana Bos, lanjut Tarmizi, masih mengacu pada ketentuan bos 2008, melalui rekening sekolah masing-masing, dengan perkiraan jumlah penerima dana Bos sebanyak 914.036 SD dan 307.339 SMP,

Peningkatan dana bos 2009 sudah termasuk bos buku. Jadi setiap sekolah dan siswa wajib membeli dua judul buku yang hak ciptanya telah dibeli Departemen pendidikan nasional (Depdiknas) yang dikenal buku sekolah elektronik (BSE).

Hal senada dikatakan Bonny, mekanisme panyaluran akan dihitung secara profesional, dengan ketentuan dana tersebut dapat dipergunakan sepenuhnya oleh sekolah sebagai dana operasional. Sebab, selama ini sebagian orangtua siswa masih banyak yang tidak mengerti penggunaan dana BOS.

’’Sebenarnya dana BOS itu untuk sekolah yang dialokasikan sebagai dana operasional sekolah. Namun, selama ini banyak pihak yang menyalahartikannya beranggapan bahwa dana bos tersebut untuk siswa,’’ jelas Bonny.

Dikatakannya, dana tersebut boleh saja diberikan kepada siswa, seperti bantuan ongkos kepada siswa yang kurang mampu. Namun, dana tersebut diberikan setelah ada sisa dari penggunaan BOS sebagai operasional sekolah. ”Banyak orangtua siswa yang mempertanyakan dana tersebut. Mungkin saja ini adalah kurangnya sosialisasi dari kepsek kepada orangtua siswa dan masyarakat,” tutur Bonny

Disdik provinsi Sumsel, menghimbau kepada seluruh sekolah 15 kabupaten/kota yang akan menerima dana bos untuk membeli buku sekolah elektronik (BSE). Diharapkan dana Bos 2009 ini dapat membantu sekolah dan orang tua terhadap kebutuhan biaya pendidikan. Selain itu, sekolah dapat menyalurkan dana tersebut kepada siswa-siswi yang memang berhak mendapatkanya (Siswa kurang mampu-red). (mg21)

Ratusan Guru Honor Terancam “Lengser”

Ratusan Guru Honor Terancam “Lengser”



PRABUMULIH – Ratusan guru honorer yang tersebar di sejumlah sekolah negeri di Kota Prabumulih saat ini dalam kondisi harap-harap cemas. Pasalnya, tidak lama lagi, paling lambat Januari 2009, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) akan segera mengumumkan hasil tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang formasinya didominasi oleh formasi guru. Tercatat ada sekitar 226 formasi guru yang akan diterima dalam tes CPNS yang digelar 13 Desember lalu.

Para guru honorer cemas akan posisi mereka di sekolah negeri akan tersingkir oleh para guru anyar berstatus CPNS tersebut. Bahkan, sejumlah guru honor di sekolah negeri, ada saja yang sudah mengambil ancang-ancang atau strategi jika posisi mereka tersingkir oleh para guru baru tersebut.

“Kagek kan banyak guru baru, yang lulus tes CPNS kemarin itu. Kalu mereka di tempat ke di sekolah kami, otomatis kami tesingkir. Tapi dak tahulah, mungkin nyari sekolah lain tepakso,” keluh salah sorang guru honor di sekolah negeri, yang tidak mau namanya dikorankan.

Saat ini, jumlah guru honor di sekolah negeri jumlahnya mencapai ratusan. Bahkan, disatu sekolah negeri saja, terdapat sekitar 2-3 guru dengan status honorer. Jika ke-226 guru baru, hasil kelulusan tes CPNS beberapa waktu lalu, bukan tidak mungkin posisi atau jabatan para guru honor tadi akan digantikan oleh guru baru berstatus CPNS.

Namun, keluhan dari para guru honorer itu, kemarin cepat-cepat dijawab oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Drs H Suhirman MSi. Suhirman ditemui koran ini kemarin (22/12) menegaskan, penerimaan CPNS formasi guru tidak ada sangkut pautnya dengan status guru honorer di sekolah negeri di kota ini.

Bahkan, Suhirman berani menjamin, tidak satupun guru honor di sekolah negeri yang akan dilengserkan dari jabatannya saat ini. “Guru-guru baru yang nantinya lulus CPNS ini untuk sekolah yang masih kekurangan guru, seperti sekolah-sekolah baru,” katanya mengawali pembicaraan.

Sambung Suhirman, rencananya di tahun depan, pemerintah kota akan membangun beberapa sekolah baru lagi, di antaranya sekolah menengah kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7, dan sejumlah Sekolah Dasar diantaranya di Desa Jungai, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT).

Lanjut dia, para guru yang dinyatakan lulus sebagai CPNS tersebut nantinya, kemungkinan besar akan ditempatkan di sekolah-sekolah baru tersebut, bukan melainkan mengganti posisi guru honor yang saat ini sudah bertugas di masing-masing sekolah negeri di kota Nanas. “Ya amanlah, kenapa harus disingkirkan. Guru-guru yang sekarang honor di sekolah negeri tenang-tenang saja,” timpalnya menghimbur.

Tapi tetap kata Suhirman, penempatan para guru baru berstatus CPNS tersebut akan di-cross check terlebih dahulu. Tujuannya agar tidak terjadi lagi, penumpukan guru seperti tahun-tahun lalu.

Suhirman, kemarin kembali menegaskan, tidak akan mengganti para guru honorer negeri dengan guru baru dengan status CPNS, yang direncanakan akan diumumkan awal tahun depan. “Gak ada..mereka tetep kita pertahankan. Guru baru akan ditempatkan disekolah baru, gitu saja. Jadi gak perlu cemas lah,” pungkasnya.(mg13)

24 November 2008

MK Menangkan Ismed

MKMenangkan Ismed


Eti Gustina SH (kuasa Penggugat-Kandaku), Alamsyah Hanafiah SH (kuasa Tergugat-KPUD OKI), dan Dindin Suudin SH (kuasa Pihak Ismed).jpg


JAKARTA- Sembilan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya memenangkan pasangan Ishak Mekki-Engga Dewata (Ismed) menjadi Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, periode 2008-2013. Keputusan itu terkait gugatan pasangan Iskandar SE-Kukuh Pudiyarto (Kandaku) dalam perkara No:29/PHPU.D-VI/2008 yang keberatan terhadap rekapitulasi hasil penghitungan suara oleh KPUD OKI, yang memenangkan pasangan Ismed.


Keputusan itu diambil setelah majelis hakim MK menyelenggarakan sidang sebanyak empat kali sejak sidang perdana sengketa Pemilukada OKI pada 10 Nopember lalu. Sembilan hakim MK yang memutus perkara itu ialah Moh Mahfud MD (ketua MK), Jimly Asshiddiqie, Achmad Sodiki, Muhammad Alim, Maruarar Siahaan, Maria Farida Indrati, HM Muktie Fadjar, HM Arsyad Sanusi, dan HM Akil Mochtar, dengan panitera pengganti Ida Ria Tambunan.


Sementara dari pihak penggugat/pemohon (Kandaku) diwakili kuasanya, Eti Gustina SH, Aprili Firdaus SH, dan Yusmarwati SH dkk. Lalu dari pihak tergugat/termohon hadir ketua KPUD OKI Haison Hawer dan kuasanya Alamsyah Hanafiah SH dkk. Hadir pula dari pihak terkait/pasangan bupati terpilih (Ismed) yang diwakili kuasanya Dindin Suudin SH dan Suharyono SH.


Hakim ketua Mahfud MD membacakan kesimpulan majelis di ruang sidang Pleno gedung MK RI, Jl Medan Merdeka Barat No.6 Jakarta Pusat, Senin (24/11). ”Berdasarkan seluruh pertimbangan fakta dan hukum, Mahkamah berkesimpulan bahwa (1) eksepsi termohon tidak beralasan sehingga harus ditolak, (2) permohonan keberatan pemohon terhadap hasil perhitungan pemilukada kabupaten OKI yang ditetapkan oleh termohon tidak cukup beralasan sehingga permohonan harus ditolak,” tegas Mahfud.


Lalu, dalam amar putusannya, pengganti Jimly Assiddiqie itu melirik beberapa peraturan. Pasal-pasal dimaksud ialah mengingat pasal-pasal UUD RI 1945, UU No 24/2003 tentang MK, UU No 4/2004 tentang Kekuasaan KPU, UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No 12/2008 tentag perubahan kedua terhadap UU No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah.


”Mengadili, dalam eksepsi; menyatakan eksepsi termohon ditolak. Dalam pokok perkara; menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” bebernya.


Sebelum ketua MK itu membacakan putusan, hakim anggota HM Mukthie Fadjar SH menyebutkan pendapat hakim atas gugatan pemohon dan jawaban termohon. Menurut hakim, dari saksi-saksi yang diajukan pemohon bahwa saksi-saksi tersebut bukanlah saksi yang melihat, mendengar, dan mengalami sendiri proses penghitungan suara di setiap jenjang pemilukada, TPS, PPK, hingga KPU Kabupaten OKI.


”Karena kesaksian mereka (9 dari 10 saksi yang memberikan keterangan di MK, red) hanya terkait adanya dugaan berbagai pelanggaran dalam tahapan-tahapan Pemilukada di kabupaten OKI. Oleh karena itu, kesaksiannya tidak dapat membuktikan adanya kesalahan penghitungan suara oleh termohon,” cetusnya.


Menurut hakim, penghitungan suara oleh pemohon justru menunjukkan adanya keanehan yaitu hilangnya 97.981 suara sah yang tidak jelas dan tidak mendasar dari KPU Kabupaten OKI. Kendati demikian, majelis hakim MK tetap menegur keras KPUD OKI selaku penyelenggara Pemilukada dan Panwaslu agar menyelenggarakan Pemilukada lebih baik lagi ke depan.


Teguran keras itu diduga terkait antara lain adanya kesaksian bahwa ketua KPU membawa kotak suara ke RSUD Kayu Agung yang bukan lokasi TPS, dugaan moneypolitic, pengakuan saksi yang mencoblos lebih dari satu kali, dan ada pemilih yang tak bisa menggunakan haknya karena tak mendapat surat suara.


”Bahwa terlepas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap hasil penghitungan Pemilukada Kabupaten OKI, akan tetapi dari bukti-bukti surat dan keterangan saksi dari pemohon yang menunjukkan terjadinya berbagai distorsi dan penyimpanngan dalam tahapan pemilukada di Kabupaten OKI hendaknya menjadi perhatian KPU sebagai penyelenggara pemilu dan panwaslu, agar yang demikian tidak terulang lagi dimasa datang, sebab kalau tidak akan mencederai proses demokratisasi politik yang dibangun melalui pemilihan umum,” tegur majelis dibacakan di persidangan.(05)

Pelantikan Ismed 15 Januari 2009

Pelantikan Ismed 15 Januari 2009



Ishak Mekki dan Engga Dewata


JAKARTA - Setelah putusan MK yang memenangkan KPUD OKI, duet bupati/wakil bupati terpilih Ishak Mekki-Engga Dewata (Ismed) segera dilantik. KPUD OKI menargetkan pada 15 Januari 2009, Ishak Mekki sudah memimpin Kabupaten OKI untuk kedua kalinya.


Ketua KPUD OKI Haison Hawer mengatakan, paling telat pekan depan pihaknya akan menyampaikan hasil keputusan MK kepada DPRD OKI, sekaligus pengajuan pelantikan. ”Kami segera menyampaikan hasil ini kepada DPRD untuk diteruskan (ke Mendagri), agar jadwal pelantikan 15 Januari 2009 bisa berjalan sesuai agenda. Surat itu akan ditembuskan kepada bupati dan gubernur Sumsel. Biasanya yang melantik itu gubernur atasnama Mendagri,” tandasnya.


Alamsyah Hanafiah SH (kuasa Tergugat) saat diwawancara usai putusan MK. foto2-agus


Sementara itu, Kuasa termohon Alamsyah Hanafiah SH mengatakan, keputusan Mahkamah Konstitusi itu sudah tepat. Menurut dia, dalam permohonan itu irrasional. ”Pemohon minta hilangkan 97.981 suara sah masyarakat memilih, sehingga yang ditetapkan oleh KPUD di delapan kecamatan dijadikan nol. MK tidak berwenang menghilangkan suara, kewenangan MK tentang salah menghitung suara, bukan menghilangkan suara, disitulah ketepatan keputusan MK ini,” cetusnya.


Menurut dia, dalam ketentuan undang-undang maupun peraturan MK No 15/2008, bahwa keputusan MK berlaku tingkat pertama dan terakhir serta final, mengikat para pihak. ”Jadi Ishak Mekki dan Engga Dewata tetap menjadi pasangan bupati OKI terpilih untuk periode 2008-2013,” cetusnya.


Eti Gustina SH (kuasa pemohon/Kandaku) mengutarakan, meski majelis hakim MK menolak permohonan pemohon, namun pihaknya selaku kuasa hokum pemohon/penggugat sudah berusaha maksimal hingga akhir pemeriksaan para saksi, yang kemudian memberikan bukti-bukti.


”Selaku kuasa pemohon kami nilai usaha ini sudah maksimal, dari saksi dan bukti-bukti. Memang sepenuhnya menjadi kewenangan majelis hakim, kami tidak bisa intervensi. Dan menurut kami dari keputusan tadi target minimal kami sudah tercapai. Kita menilai target sudah tercapai karena disitu kita sudah dengar bersama-sama bahwa pihak majelis dari Mahkamah Konstitusi sudah memberikan peringatan kepada KPUD khususnya, juga kepada pihak Panwas,” cetusnya.


Hanya mungkin, lanjut Eet—sapaan akrab Eti Gustina SH--, peringatan untuk pihak terkait atau pasangan calon bupati/wakil bupati terpilih yang juga terindikasi melakukan pelanggaran atau pun kecurangan yang terlupakan/terlewatkan oleh majelis hakim MK.


”Tapi artinya, target minimal dari kuasa pemohon sudah tercapai. Untuk langkah lain, karena ini sifatnya inkrach (berkekuatan hokum tetap) dan final, tidak ada langkah hukum lain. Tapi tentunya kami akan sampaikan hasil keputusan ini kepada pemohon langsung, pemohon prinsipal. Artinya, target minimal sudah tercapai agar pihak majelis MK memberikan teguran,” tandasnya.


Suharyono SH (kuasa Ismed) langsung menyatakan syukur atas hasil putusan MK yang memenangkan pasangan Ismed. ”Itu cukup bagus dan sesuai porsinya. Terutama pada 8 kecamatan, pemohon sampaikan 0 suara untuk perolehan pihak terkait, Ismed. Tapi itu tidak bisa dibuktikan. Sehingga tepat secara hukum apa yag dipertimbangkan gugatan ditolak seluruhnya,” bebernya.(05)

16 November 2008

Buaya Pemangsa Manusia

Setahun, 9 orang Dimangsa Buaya


Inilah Buaya Sumatera Pemangsa manusia

BANYUASIN - Peristiwa tewasnya Sudirman (23), warga Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago yang dimangsa buaya, ternyata bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Banyuasin. Sepanjang 2008 ini, reptil raksasa yang bisa mencapai panjang tujuh meter ini sudah memakan sembilan korban, delapan orang di antaranya tewas mengenaskan. Bahkan, tujuh korban hingga kini belum ditemukan.

Salah satu korban yang selamat dari keganasan buaya di aliran Sungai Lalan, Kecamatan Pulau Rimau, Juma’in (17), warga Desa Sri Menanti. Juma’in selamat lantaran buaya yang menerkam dirinya berlari ke darat. Oleh teman-teman dan orangtuanya, kepala buaya tersebut langsung dipukul dan akhirnya buaya tersebut melepaskan Juma’in dan kembali masuk ke dalam sungai.

“Kejadian itu sekitar lima bulan yang lalu, dan sekarang Juma’in menderita cacat seumur hidup,” terang Darwin, salah seorang rekan Juma’in saat ditemui wartawan koran ini di rumah Almarhum Sudirman, kemarin (15/11).
Tidak hanya itu, hewan ternak peliharaan warga juga banyak yang hilang. “Kalau dari pengakuan warga, ternak ayam dan itik banyak yang hilang. Malah ada anjing dan kera hutan juga menjadi buruan buaya-buaya tersebut,“ bebe
r Darwin.Sudirman, nelayan yang dimangsa Buaya Muara di sungai Alan Pulau Rimau

Informasi yang dikumpulkan koran ini, buaya-buaya tersebut sering muncul secara tiba-tiba, baik saat air surut maupun pasang. “Saat kejadian yang menimpa Sudirman, saya dan beberapa teman lainnya ada di sana. Tapi kami tidak melihat kedatangan buaya. Secara tiba-tiba buaya tersebut muncul dan menerkam Sudirman. Kondisi ini juga sama dengan kejadian yang menimpa beberapa korban lainnya,“ tuturnya.
Rumah Sudirman

Memang, menurut Darwin, aliran Sungai Lalan sangat luas. Bahkan muara Sungai Lalan bisa tembus hingga ke Sungai Sembilang dan Selat Bangka. “Jadi, kalau buayanya banyak dan besar-besar sangat wajar,“ ujarnya.

Bahkan, ungkap Darwin, ada salah satu warga yang tinggal di muara Sungai Lalan bernama Ansori (37), pernah lari tunggang langgang seraya menjerit minta tolong, karena melihat reptil raksasa itu berada tak jauh dari tempatnya menambatkan perahu. Beruntung, ia tidak menjadi korban keganasan buaya tersebut.


Dengan berbagai kejadian tersebut, menambah ketakutan warga untuk mencari nafkah, seperti menangkap ikan dan sebagainya. Sekarang warga di Kecamatan Tanjung Lago mulai takut beraktivitas di sungai. Bahkan, untuk bertandang ke tetangga pun mereka rela melintasi jalan darat yang berlumpur dan penuh semak belukar.


“Kami minta pemerintah dapat membunuh buaya-buaya tersebut. Karena jumlahnya semakin banyak dan membahayakan. Sedangkan aktivitas kami sangat berhubungan dengan sungai,“ terang Darwin.


Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed melalui Sekda Ir Parigan menjelaskan, pihaknya akan segera membentuk kembali tim penanggulangan buaya. “Kami akan segera rapat untuk mengaktifkan kembali tim tersebut. Masalah ini harus segera kita sikapi mengingat banyaknya korban akibat keganasan buaya tersebut,“ jelasnya.


Bagi korban sendiri, lanjut Parigan, Pemkab Banyuasin akan memberikan bantuan. “Kita akan koordinasi dengan camat, agar korban yang meninggal mendapat bantuan, dan keluarga yang ditinggal kami mohon untuk tetap tabah,“ tambahnya.




BKSDA Tunggu Pemkab

Sementara itu, Balai Kelestarian Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel melalui Plt Kabag Tata Usaha, Ir Suardi, saat dikonfirmasi mengaku sampai saat ini belum akan melakukan tindakan apapun terkait tewasnya warga di Kecamatan Tanjung Lago oleh buaya. Termasuk upaya untuk melokalisir kawasan perairan yang selama ini disinyalir menjadi sarang dari buaya pemangsa yang jumlah spesiesnya diperkirakan mencapai ratusan ekor.


Menurut Suardi, sebelumnya--saat kejadian mengganasnya buaya Muara di Desa Mukut beberapa bulan lalu--pihaknya telah melakukan sejumlah tindakan preventif. Di antaranya dengan mencari lokasi sarang buaya tersebut yang melibatkan sejumlah instansi terkait.


“Kalau soal upaya, telah kita lakukan bekerja sama dengan pihak Pemkab Banyuasin. Tapi harus diakui untuk melanjutkan upaya preventif itu, BKSDA sama sekali tak punya dana. Namun, hasil dari penelitian yang kita laksanakan seluruhnya telah disampaikan kepada Pemkab Banyuasin,” jelas dia.

Perlu diketahui, pada Kamis (13/11) sekitar pukul 22.00 WIB, tubuh Sudirman (23), warga Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago, ditemukan di Sungai Lalan, Kecamatan Pulau Rimau dalam kondisi tak utuh. Bagian pinggang ke atas hilang dimangsa buaya. Demikian juga kaki sebelah kiri. Yang ada hanya kaki sebelah kanan dan paha kiri hingga terputus sampai lutut.

Bagian tubuh korban ditemukan oleh keluarganya tak jauh dari lokasi kejadian, setelah sebelumnya keluarga korban dibantu petugas Polsek Pulau Rimau di bawah pimpinan Kapolsek AKP Mustakim menyisir Sungai Lalan.


Kapolsek Pulau Rimau AKP Mustakim menjelaskan, kejadian yang menyebabkan tewasnya warga Kecamatan Tanjung Lago tersebut terjadi pada Rabu (12/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu korban bersama rekannya Bambang, Darwin dan David tengah menambatkan perahunya di Sungai Lalan, Kecamatan Pulau Rimau. Secara tiba-tiba muncul seekor buaya sepanjang tujuh meter langsung menerkam korban dan membawanya ke dalam sungai.(32/22)


15 November 2008

BUAYA SUMATERA PEMANGSA MANUSIA

Lagi, Manusia Tewas
Dicabik-cabik BUAYA

Ngamuk di Sungai Alan-Alan, Pulau Rimau Sumatera Selatan

BANYUASIN - Keganasan buaya kembali terjadi di perairan Kabupaten Banyuasin. Kali ini korbannya Sudirman (23), nelayan Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago. Tubuh korban Kamis (13/11) ditemukan sekitar pukul 22.00 WIB di Sungai Alan-Alan, Kecamatan Pulau Rimau dalam kondisi tak utuh.

Bagian pinggang ke atas masih hilang belum ditemukan. Apakah sudah dimangsa reptil raksasa itu? Menurut warga sekitar belum diketahui dengan jelas. Demikian juga kaki sebelah kiri, yang sudah ditemukan hanya kaki sebelah kanan dan paha kiri hingga terputus sampai lutut. Bagian tubuh korban ini ditemukan keluarganya tak jauh dari lokasi kejadian. Ini setelah sebelumnya keluarga korban dibantu petugas Polsek Pulau Rimau di bawah pimpinan Kapolsek AKP Mustakim menyisir Sungai Alan-Alan.

Sebelumnya pada Rabu (5/3), serangan buaya juga terjadi di Desa Mukut Pulau Rimau. Gadis desa Trisnawati (25) juga menjadi korban keganasan buaya sepanjang tujuh meter saat mandi di aliran Sungai Mukut. Untung ibu korban, Rohima, berhasil menyelamatkan hingga Trisnawati terbebaskan dari amukan reptil raksasa. Meski demikian akibat gigitan buaya, korban menderita luka di sekitar telapak kaki, betis, paha, dan bokong. Bahkan korban terpaksa mendapat jahitan sebanyak 50 jahitan.

Pemkab Banyuasin pernah menurunkan tim yang bekerja sama dengan Polres Banyuasin, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Banyuasin, pawang buaya, serta Kodim Muba untuk menangkap buaya tersebut baik hidup-hidup atau mati. Tim berhasil menangkap seekor buaya, namun ukuran dan jenisnya bukan yang menyerang Trisnawati dan Rohima.

Menurut Kapolsek Pulau Rimau AKP Mustakim, kejadian yang menyebabkan tewasnya Sudirman, warga Tanjung Lago tersebut, terjadi pada Rabu (12/11) pukul 10.00 WIB. Saat itu korban bersama rekannya Bambang, Darwin, dan David tengah menambatkan perahunya di Sungai Alan-Alan, Kecamatan Pulau Rimau. Saat ketiga rekannya sudah tiba di darat, secara tiba-tiba muncul seekor buaya langsung menerkam korban dan membawanya ke dalam sungai.

Usai kejadian tersebut, bersama keluarga korban dibantu penduduk dan petugas kepolisian setempat, mereka terus menyisir mencari tubuh korban. Nah, Kamis (13/11) sekitar pukul 22.00 WIB warga menemukan potongan tubuh yang mengapung tak jauh dari lokasi kejadian.

Oleh warga, potongan tubuh tersebut ditarik dan ternyata potongan tubuh tersebut memang milik korban Sudirman. “Malam itu juga potongan tubuh bagian bawah langsung dibawa ke rumah duka di Desa Sri Menanti Tanjung Lago,” jelasnya.

Kades Desa Sri Menanti, Muslim, kepada koran ini menjelaskan, meski ditemukan dalam kondisi tak utuh, mayat korban kemarin (14/11) sekitar pukul 01.30 WIB langsung dimakamkan di pemakaman umum Desa Sri Menanti.

Pihak keluarga masih tetap akan mencari potongan tubuh yang lain. “Mudah-mudahan masih ada dan tidak dimakan oleh buaya tersebut. Mungkin pihak keluarga bersama teman-teman korban masih akan melakukan pencarian potongan tubuh yang lain,” jelasnya.

Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed dihubungi terpisah mengungkapkan, kejadian ini bukan kali pertamanya terjadi di perairan Banyuasin karena itu Amiruddin mengimbau warga untuk tetap waspada saat berada dalam air.(32)

lgjdfklgjdfkljgdfklgjdfklgjdfkgjfkldjgdfklgjdfklgjdfklgdfjgdfklgjdfklgj
dfgkfgkdfgkjdfgkjdfklgjdfgkdfgjdfklgjkldfgjdfkljgdfgjdflgjdfklgjdfkl dfgkjdfgkjdf kdfgj dfkg dfkgj dfkg df fgkfjld gdfjkghdfjkghdfjkg

09 November 2008

OBAMANIA LANDA DUNIA

OBAMA, Presiden Untuk Semua



CHICAGO - Beruntunglah setiap orang yang diberi kesempatan hidup sampai 4 November 2008. Pada hari itu, sejarah tercipta di Amerika Serikat. Negara superpower yang sedang berada di bibir kehancuran itu kini menemukan momentum kebangkitannya. Sumber harapan itu muncul setelah Barack Hussein Obama, senator muda berkulit hitam yang lahir di Hawaii dari ibu Amerika dan ayah Kenya, menghabiskan empat tahun masa kecil di Jakarta, dan besar di Amerika itu, terpilih menjadi presiden ke-44 AS kemarin.

Menjadi kulit berwarna pertama penghuni Gedung Putih menempatkan Barack Hussein Obama kini sejajar dengan presiden legendaris AS lainnya, George Washington (presiden pertama dan proklamator kemerdekaan), Thomas Jefferson (presiden ketiga dan penyusun deklarasi kemerdekaan), dan Abraham Lincoln (presiden ke-16 yang menghapus perbudakan).

Terpilihnya senator Illinois yang baru berumur 47 tahun itu juga telah menghancurkan rasisme di AS yang 50 tahun lalu masih membuat warga kulit berwarna harus berbagi toilet, tempat duduk bus, dan sekolah dengan tetangganya warga kulit putih.

Fenomena Obama atau Obamanomena itulah yang membuat seluruh dunia ikut merayakan kemenangannya. Latar belakang yang beragam telah membuat Obama menjadi presiden untuk semua. Dari kampung-kampung kumuh di Nairobi, Kenya, tempat kelahiran bapaknya, Barack Hussein Obama Sr, sampai jalan-jalan di Jakarta, tempat masa kecilnya, hingga pusat perayaan di Grant Park, Chicago, seluruh warga bersukacita. JPNN yang sedang berada di kampung halaman Obama itu menyaksikan sebagian besar di antara sekitar 200.000 pengunjung menumpahkan air mata saat Obama menyampaikan pidato kemenangan Selasa (4/11) malam waktu setempat atau kemarin siang WIB.

Setengah jam setelah penghitungan suara menunjukkan perolehan suara electoral-nya telah melewati ”magic number” 270 (syarat minimal), Barack Obama tampil di panggung bersama istri, Michelle, serta dua putrinya, Sasha dan Malia. Dalam awal pidato kemenangannya, Obama menegaskan bahwa segalanya mungkin terjadi di AS. Dan, dia telah membuktikannya. ”Jika ada seseorang di luar sana yang masih ragu bahwa Amerika adalah sebuah tempat yang memungkinkan segala sesuatu terjadi, yang masih bertanya-tanya apakah mimpi para pendiri bangsa ini masih bisa menjadi nyata di masa sekarang, yang masih mempertanyakan kekuatan demokrasi, malam ini pertanyaan Anda terjawab,” kata Obama yang langsung disambut tepuk tangan membahana diselingi teriakan ”Yes, We Can” berulang-ulang.

Selanjutnya, Obama mengimbau seluruh rakyat agar bersatu. ”Amerika telah mengirimkan pesan kepada dunia bahwa kita bukan hanya kumpulan individu semata atau kumpulan negara bagian merah dan biru. Kita adalah, dan akan selalu menjadi, The United States of America,” ujarnya. Dengan sportif, Obama juga menyampaikan terima kasih dan pujian kepada ”musuh” politiknya selama enam bulan masa kampanye, John McCain. ”Kita menjadi lebih baik berkat pengabdian pemimpin yang pemberani dan tidak egois ini. Saya mengucapkan selamat kepadanya (McCain); juga kepada Gubernur (Sarah) Palin. Dan, saya berharap bisa bekerja sama dengan mereka untuk bersama-sama memperbarui janji bangsa ini,” ujarnya.

Pada bagian akhir, Obama menyebut semua orang terdekatnya, mulai sang istri tercinta Michelle yang disebutnya ”batu karang” keluarga, dan menjanjikan anak anjing baru bagi dua putrinya, Sasha dan Malia, saat tinggal di Gedung Putih nanti, hingga saudara tirinya yang berdarah Indonesia, Maya Soetoro, di Hawaii. Kurang lebih 10 menit Obama menyampaikan pidato bersejarahnya yang terdengar seperti rangkaian kata mutiara itu.

Sebelum Obama tampil di panggung, John McCain lebih dahulu mengakui kekalahannya. Setelah hasil pemilihan di California muncul dan membuat Obama tak akan terkejar, pahlawan perang Vietnam itu memberikan pidato kekalahan di kampung halamannya, Phoenix, Arizona. Di momen yang seharusnya menyedihkan inilah jiwa kepahlawanan McCain terlihat.

Didampingi istrinya, Cindy, dan calon wakil presiden Sarah Palin, McCain menyampaikan selamat kepada Obama dan menyeru para pendukungnya mengakui kekalahan dan tetap berjuang bagi kemajuan AS. ”Wajar malam ini merasa kecewa. Namun, kami merasakan hanya sebentar, kegagalan ini adalah milikku, bukan milik Anda,” ujarnya tegas.

Dalam pidato singkat itu, dia meminta para pendukungnya maupun pendukung Obama untuk menyatukan perbedaan setelah pemilu. “Amerika tak pernah mundur. Amerika tak pernah menyerah,” katanya.

Amerika Membiru

Pemilihan presiden AS tahun ini memang penuh warna. Selain menghasilkan presiden kulit hitam pertama, pilihan 130 juta rakyat AS (terbesar dalam sejarah Pilpres AS) juga mengubah peta dukungan pemilih. Hingga tadi malam, negara bagian biru (blue states) yang berarti mendukung Partai Demokrat dengan kandidat Barack Obama terus bertambah. Sebaliknya, negara bagian merah (red states) yang mendukung Partai Republik dengan kandidat John McCain makin susut. (lihat perbandingan grafis, Red)

Dari penghitungan suara, terlihat kunci kemenangan Obama atas John McCain adalah menguasai sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran (battlegrouns states), khususnya dua negara bagian kunci Ohio dan Pennsylvania. Selama ini tidak pernah ada presiden dari Republik yang kalah di Ohio.

Dengan dana US$700 juta (Rp7 triliun, terbesar lagi dalam sejarah pilpres AS) dan masa kampanye 21 bulan, Obama berhasil merebut daerah kantong Republik, seperti Indiana dan Virginia. Kedua negara bagian itu tidak pernah mendukung kandidat Demokrat dalam 44 tahun terakhir. Ohio dan Florida, yang menjadi pendulang suara vital Presiden Bush empat tahun lalu, juga berpaling ke Obama.

Dari penghitungan total suara (popular vote) yang masuk hingga tadi malam, Obama unggul dengan meraih 52,3 persen suara dan McCain tertinggal 46,4 persen. Namun, untuk penghitungan suara electoral, keunggulan Obama lebih mencolok, yakni 349 berbanding 147. Dewan electoral terdiri atas 538 orang dari 50 negara bagian yang komposisinya sesuai dengan jumlah perwakilan negara bagian di Kongres AS (435 anggota DPR AS/House of Representatives dan 100 anggota senat). Untuk menjadi presiden AS, para kandidat harus mengumpulkan setidaknya 270 suara electoral.

Suara electoral Obama banyak disumbang negara-negara bagian padat penduduk di dekat pantai, seperti California, Washington, New York, dan Florida. Sedangkan McCain didukung negara-negara bagian di pedalaman, seperti Texas, wilayah South, Midwest, dan kawasan Rocky Mountain. Tiga negara bagian yang belum diketahui sumbangan suara electoral-nya adalah Georgia, Missouri, dan North Carolina. Semua negara bagian itu dimenangkan Bush pada 2004.

Kemenangan Obama termasuk telak. Sebagai perbandingan, George W Bush memenangi kursi presiden dua kali, namun tidak pernah meraih lebih dari 286 suara electoral. (**)


djkfsdklfnsd
kflsdkfdlsf

Indonesia Demam Obama

Indonesia Demam Obama


Selain sebagai presiden Afro-Amerika pertama di Amerika Serikat, Barack Obama merupakan presiden AS pertama yang pernah tinggal di Jakarta. Karena itu, tidak berlebihan bila sebagian warga di ibu kota ikut merespons kemenangan senator dari Illinois tersebut.

Kedutaan Besar AS di Indonesia juga menggelar acara nonton bareng hasil pemilu tersebut. Sekitar 150 undangan yang terdiri atas warga Indonesia dan Amerika Serikat serta media menyaksikan langsung laporan pemilihan presiden AS 2008 via empat layar lebar. Mereka juga memantau peta electoral college di AS dan liputan televisi nasional.

Menurut Duta Besar AS Cameron R Hume, suasana meriah yang ditunjukkan dalam pemilu itu berasal dari proses demokrasi Amerika. “Pemilu presiden AS tahun ini telah menarik perhatian dunia, namun perhatian di Indonesia sungguh besar,” ujarnya dalam sambutan di acara Election Night 2008 yang digelar di Hotel Intercontinental, Jakarta, kemarin (5/11).

Selain itu, kata Hume, rakyat Indonesia sungguh-sungguh tertarik dengan proses politik di AS. “Mereka akan membandingkan dengan pemilu presiden dan parlemen di Indonesia tahun depan,” paparnya.

Setelah layar besar di electoral votes menunjukkan perolehan Obama mencapai 297 suara, yang memastikan langkahnya menuju Gedung Putih, Hume langsung naik ke panggung.

Dubes AS untuk Indonesia itu mengucapkan selamat atas kemenangan Obama. ”Saya ingin mengucapkan selamat kepada Senator Barack Obama dan saya juga apresiasi sedalam-dalamnya kepada Senator John McCain atas usahanya selama 18 bulan terakhir untuk memenangkan pemilu di AS,” lanjutnya.

Hume menambahkan, kemenangan Obama adalah sebuah proses demokrasi yang dilakukan pemerintah AS. ”Kami mohon hadirin yang hadir di ruangan dan di Jakarta bersorak untuk Obama,” kata Hume.

Tepuk tangan dan teriakan ”Hidup Obama” akhirnya bergemuruh. Ratusan balon merah, putih, dan biru sesuai warna bendera kebangsaan AS diturunkan dari panggung.

Keluar Dari Mitos

Keluar dari Mitos
Catatan Singkat Tentang Kemenangan OBAMA

Oleh : Muhammad Syamsuri Abdul Faqir Jalaluddin Ar-Rumy

Keluar dari mitos mungkin antara kata-kata yang tepat bagi menyambut kemenangan Obama menjadi Presiden Amerika. Selama ini dalam mitos mengatakan; seorang presiden US harus terdiri dari orang-orang white anglo-saxon Protestant. Ternyata Obama menang. Walaupun dia berasal dari kulit hitam yang bukan mayoritas.

Kemenangan Obama jelas disebabkan oleh karena rakyatnya ingin perubahan dalam banyak hal. Di podium Obama selalu tertulis CHANGE we need kami ingin perubahan. Perubahan itu ialah dari dasar luar US yang selama ini lebih suka menciptakan musuh daripada mencari sahabat dengan menjadi polisi dunianya. Perubahan tidak ingin lagi menjadi Negara yang paling dibenci didunia, perubahan terhadap dasar-dasar ekonomi yang sedang menghantui rakyat US. Perubahan untuk keluar dari monopoli “Dinasty”, dimana selama ini jabatan Presiden dimonopoli oleh golongan tertentu saja

Semoga kemenangan Obama ini membawa inspirasi bagi rakyat Indonesia agar tidak lagi terkungkung dalam tangkuk lama bagai katak dalam tempurung yang lebih mengutamakan suku dari kemampuan. Prinsip mencari pemimpin selama ini“walaupun bodoh mengacau abu asalkan orang saya…” tidak tepat lagi menjadi acuan dalam proses pemilihan pemimpin masa depan.

Selama ini saya adalah termasuk orang yang sangat menantang monopoli jabatan presiden RI dari suku tertentu saja. Ini kerana tidak sesuai dengan asas keadilan dan persamaan hak-hak (politik, social, ekonomi, budaya dan pembangunan) rakyat yang terdiri dari berbagai suku dan kaum, monopoli juga tidak sesuai dengan profesionalisme, Monopoli juga melanggar asas bahwa RI milik bersama rakyat bukan milik suku tertentu, dan 1001 alasan mengapa monopoli itu tidak sesuai lagi di abad ini.

Biarlah kita pertahankan perbedaan untuk akhirnya kita bersatu dalam membangun (mengakui dan menghargai perbedaan masing2) daripada kita paksakan persatuan, tetapi hakikatnya jiwa-jiwa kita terpisah, berdendam dan bermusuhan sampai tujuh keturunan.

Disaat monopoli nama-nama Jhon, Bush, Bill telah berganti menjadi Obama., maka semoga kita rakyat Indonesia tidak terlalu lama menunggu bergantinya monopoli nama-nama lama… dan dilantiknya presiden-presiden RI wajah baru yang bernama, Hasanuddin, Nasution, Chaniago, Teuku Cik, dll. yang keluar dari warna lama, karena Negara ini milik kita bersama!.

------------------------------------

Kuala Lumpur, 06/11/08

Semoga kita senantiasa mendapatkan rahmat dan HidayatNya.amin.

Wasalam...

email: afjar_21@yahoo.com

kontak 017-3312334

http://www.muhsyamsurie.blogspot.com

08 November 2008

Mengapa Bangsa Ini Tertinggal?

Mengapa Bangsa Ini Tertinggal?

Oleh : Muhammad Syamsuri Abdul Faqir Jalaluddin Ar-Rumy




Jaman dahulu sudah terkenal akan kearifan budaya dan keagungan corak budaya yang dihasilkannya. Contoh
yang paling gress berdiri dengan gagahnya Candi Brobudur. Ini menandakan bahwa bangsa ini sudah mengenal sejarah yang melebihi kemampuan Negara lain. Kenyataannya Negara ini tertinggal dari Singapura, Malaysia, Kanada, Australia, New Zealand yang nyata-nyatanya adalah Negara yang baru berdiri.
Memang tidak jaminan lamanya suatu Negara berdiri, ini bisa dibandingkan dengan Mesir dan India yang sudah
berabad-abad sejarahnya. Ditengah sumberdaya alam yang membanggakan juga tidak menjadi jaminan, Swiss yang tidak memiliki apa-apa justru menjadi pengekpor coklat yang terkenal dan berbagai produksi lainnya seperti Nestle yang terkenal itu. Jepang yang daratannya lebih banyak diisi pegunungan dan tidak bisa menjadi Negara pertanian malah bisa menjadi raksasa Industri yang mengimpor bahan mentah dan menjadikannya bernilai eksport tinggi. Nah apa yang menjadikannya seperti ini? Apa yang membuat banyak Negara seperti kita tertinggal diantara bejibunnya sumber daya alam.
Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.
Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut.

Prinsip Dasar Kehidupan
1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kejujuran dan integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
8. Mau bekerja keras
9. Tepat waktu

Bagaimana dengan prola piker dan prilaku masyarakat kita..?
Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut. Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita.. Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik.. Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.
Sungguh sanggat ironis sekali, desa, negara dengan kesuburan tanah yang tidak dimiliki oleh Negara berkembang di dunia pun sekalian, masih ada yang kekurangan makan, masih ada yang putus sekolah kurangnya biaya, masih banyak pengangguran yang tidak dibudidayakan…

Salah siapa ini semua..?
Apa ini pertanda kekuasaan Allah untuk kita sadar dan inggat kepadaNya, ingat tujuan hidup, inggat dengan potensi yang kita sia-siakan..ingat..dan ingat…atas apa yang telah kita perbuat selama ini…
Sudah waktunya kita apa, dan apa yang harus kita lakukan untuk menuju perubahan sebelum terjadinya krisis global yang mendunia di sebabkan dari Negara adikuasa- AS.



-----------------------------------
Muhammad Syamsuri Abdul Faqir Jalaluddin Ar-Rumy
Email: afjar_21@yahoo.com
kontak : 017-3312334
http://www.muhsyamsurie.blogspot.com

Saatnya Anak Desa Diperlakukan Sama


Sudah Saatnya
Anak Desa
Diperlakukan Sama


Oleh : Muhammad Syamsuri Abdul Faqir Jalaluddin Ar-Rumy

Bidang pendidikan merupakan salah satu sumber prima bagi membangun kualitas sumber daya manusia di desa khusunya daerah Transmigrasi Air Sugihan OKI. Dengan terbangunnya pendidikan secara baik, maka kapabilitas orang Desa yang selama ini masih sangat minim atau terbatas ini akan maju sejajar dengan masyarakat kota di Negara Indonesia ini maupun di dunia internasional.
Jika upaya ini tidak ada dari pihak pemerintah yang terketuk hatinya untuk membangun sumber daya manusia jalur melalui pendidikan berarti kita akan terbelakang terus-menerus dan ujung-ujungnya "miskin diatas tanah sendiri" atau kita jadi penonton di negeri sendiri. Sudah saatnya anak desa menjadi pemain bukan lagi penonton.

Oleh sebab itu pendidikan harus menjadi prioritas utama dan atau paling prima dalam pembangunan di Pedesaan khususnya daerah Transmigrasi yang masih tertinggal. Apalagi saat ini pemerintah pusat sudah memberikan otonomi daerah kepada setiap daerah di Indonesia , sehingga untuk mengelola otonomi tersebut dibutuhkan kapabilitas sumber daya manusia yang mampu dan bertanggung jawab dalam merealisasikan segala potensi dan kendala yang ada di tanah Palembang itu sendiri.

Saya berharap supaya masalah pembangunan pendidikan di Tanah di Pedesaan, diperhatikan secara serius oleh Pemerintah Propinsi Palembang dan setiap Pemerintah Daerah Kabupaten di Palembang khususnya Kabupten OKI Kecamatan Air Sugihan. Salah satu fokus perhatian yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah: Membenahi Gedung dan prasarana sekolah serta melengkapi keperluan alat untuk komunikasi biar tidak tertinggal dengan masyarakat kota. Memperhatikan Guru-Guru Honorer & Guru Tetap SD maupun SMP, yang ada di daerah, sehingga mereka dapat berbakti selamanya dengan tulus dan ikhlas, karena itu semua akan terwujud bilamana terjadi keseimbangan antara kewajiban guru dan haknya. (perlu di inggat tenaga guru di desa tidaklah sama dengan tenaga guru di perkotaan) jauh mereka mau mengajar atas keterpanggilanya untuk berbakti bukan untuk menjadi PNS.

Mendukung penuh bagi anak yang berprestasi dalam studinya dengan cara memberikan bantuan/beasiswa kepada Siswa, kalau takut adanya manipulasi data dengan jalur tes. (harapannya dapat kembali dan membangun masyarakatnya. Bila perlu buat MOU dengan Universitas-Universitas maju di Indonesia maupun luar negri.

Setiap 3 bulan sekali, Dinas Pendidikan dan Pengajaran kunjungi sekolah- sekolah yang ada di pedalaman.(bukti perhatian pemerintah dan sekaligus evaluasi terhadap program kerja). Pemda kabupaten harus kerja sama dengan organisasi masyarakat (Tokoh Agama, Pemuda, adat dll), supaya jangan sampai guru-guru lari ke kota terus, sehingga tidak ada yang berminat untuk tinggal di desa. Karena bagaimanapun juga bahwa pendidikan selalu menjadi tolak ukur pembangunan dan perkembangan di zaman sekarang.

Mengapa Singapura negara kecil dan baru merdeka tetapi Indonesia belajar kepada Singapura? Mengapa Jepang menjadi Superpower di Asia Tenggara? Mengapa Amerika Serikat dengan inovasi-inovasi teknologi baru tidak tersaingi negara manapun? Mengapa dahulu Malaysia belajar ke Indonesia, tapi sekarang Malaysia jadi pusat peradaban Pendidikan di Aisa? Mengapa Israel yang negara kecil itu tetapi tidak terkalahkan oleh aliansi negara-negara Timur Tengah?
Jawabanya tidak ada lain adalah pendidikan yang memadai. Pendidikan mengasah otak manusia menjadi super. Pendidikan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Memang benar bahwasanya pendidikan harus menjadi perioritas utama dalam pembangunan dan memberi fasilitas penunjang yang lebih canggih dan modern dengan guru-guru yang muda dengan pengetahuan dan ilmu yang banyak dengan inovasi-inovasi strategi dan proses pembelajaran dengan demikian manusia-manusia desa / jalur yang kreatif dan berkualitas.

Khusus untuk Sukamulya dan sekitarnya merupakan daerah terpencil yang terisolir oleh sebab itu tanggung jawab moral dari para pemerintah sangat penting untuk diperhatikan. Mari kita bangun desa dengan kekuatan kita, dari kita oleh kita dan untuk kita. (*)

----------------------------------------

Sekedar info, tanggal 9,10,11 Januari 2009 nanti akan di adakan Konfesyen Belia serumpun antara Malaysia dan Indonesia bertempat di Unversitas Malaya di bawah kepanitiaan PPIUM (Persatuan Pelajar Indonesia Universitas Malaya) kerjasama dengan pihak Universiti dengan ketua PPInya anak jalur. Mohon do’a restunya moga lancer. ingsyaAllah hasil konvensyen yang melibatkan Menpora dan seluruh BEM perguruan tinggi Malaysia dan Indoneisa (300 peserta).

------------------------------------
Syamsuri
email: afjar_21@yahoo.com
kontak : 017-3312334
http://www.muhsyamsurie.blogspot.com

07 November 2008

31 Oktober 2008

Ismed Pimpin OKI

Ismed Pimpin OKI

Pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Ir H Ishak Mekki MM-H Engga Dewata SSos (Ismed) dipastikan memimpin Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) lima tahun ke depan, 2008-2013. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) OKI menetapkan kandidat koalisi Partai Golkar, PDI Perjuangan, dan partai kecil lainnya dengan nomor urut 4, itu sebagai pemenang dalam Pemilukada 23 Oktober 2008, lalu.

Pleno KPUD mencatat Ismed meraih 49,79 persen atau 190.425 suara dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 486.026. Sedangkan, calon yang diusung oleh PAN-PKB, Iskandar SE-Kukuh Pudiyarto (Kandaku) mengumpulkan 41,93 persen (160.395 suara).

Posisi ketiga untuk pasangan nomor urut 1, Ir H Iskandar Maliki-Drs H Iskandar Aidi MM (Duo Iskandar) 7,03 persen (26.873 suara). Terakhir, calon independen nomor urut 3, Hendri Faisal-Rahma Dewi sebanyak 4.796 suara (1,25 persen).

Rapat pleno yang dipimpin oleh Ketua KPUD OKI, Ir Haisen Hower MP dan anggota serta 18 ketua PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), itu hanya dihadiri perwakilan dua saksi, Ismed dan Kandaku. Sedangkan, saksi Duo Iskandar dan pasangan independen tidak hadir.

Ketidakhadiran saksi dua pasangan calon tersebut menyebabkan rapat molor. Jadwalnya mulai pukul 10.00 WIB, namun tertunda hingga 13.00 WIB. Rapat dengan agenda perhitungan ulang suara, itu diawali dengan pembacaan perolehan suara masing-masing kandidat oleh ketua PPK.

Pasangan Ismed sendiri seperti diberitakan, tetap menguasai 13 kecamatan. Sedangkan, basis Kandaku di lima kecamatan. Lumbung suara Ismed antara lain, Kayu Agung, Tulung Selapan, Pedamaran, Mesuji Raya, Lempuing Jaya, Teluk Gelam, Lempuing, Sungai Menang, dan Kecamatan Mesuji. Berikut di Kecamatan Mesuji Makmur, Tanjung Lubuk, Air Sugihan, dan Cengal.

Sedangkan keunggulan pasangan Kandaku di Pangkalan Lampam, Jejawi, SP Padang, Pampangan, dan Pedamaran Timur (lihat grafis). “Perhitungan suara Pemilukada OKI ini sudah sah. Bagi pasangan calon yang merasa keberatan dapat menyampaikan keberatannya secara tertulis ke pengadilan tinggi selama tiga hari,” tegas Kuasa Hukum KPUD OKI Alamsyah Hanafiah SH, usai rapat pleno. (38)

Cabup OKI Teken MoU

Cabup OKI Teken MoU

Calon Siap Menang, Siap Kalah

Pasangan calon bupati dan wakil bupati OKI (Ogan Komering Ilir) periode 2009-2014, kemarin, menandatangani nota kesepahaman (MoU) siap memang dan siap kalah. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan di Gedung Transa Trisna Mapolres OKI, Kayuagung.

Sayangnya, penandatanganan tersebut hanya dihadiri tiga pasangan, yakni pasangan incumbent Ir H Ishak Mekki MM-H Engga Dewata Zainal SSos dengan nomor urut 4, pasangan Iskandar SE-Kukuh Pudiyarto dengan nomor urut 2, dan pasangan independen Hendri Faishal SE-Rahma Dewi SE nomor urut 3. Sedangkan pasangan Ir H Iskandar Maliki MM – Drs H Iskandar Aidi MM tidak hadir karena ada keperluan keluarga.

Ditemui disela-sela MoU, Ketua KPU OKI Ir Haisen Hower MP mengatakan, tugas mereka saat ini sangat berat. Sebab, selain telah melaksanakan Pilkada Gubernur, juga menggelar Pilkada Bupati OKI dan terakhir Pemilu Legislatif.

“Namun sekarang tugas sudah agak ringan karena Pilkada Gubernur sudah selesai dan di OKI berlangsung tertib, amn dan lancar tidak ada hambatan yang berarti. Kita berharap pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati mendatang juga berlangsung aman dan tertib, sesuai kesepakatan hari ini (kemarin, red),’’ ujarnya.

Dikatakan Haisen, tahapan Pilkada Bupati saat ini sampai pada penyampaian daftar pemilih tetap (DPT) ke PPS, KPPS, PPL dan saksi calon selesai 26 September 2008, 27 september hingga 10 Oktober 2008 penyampaian kartu pemilih, tanggal 6 hingga 19 oktober kegiatan awal kampanye.

Menyinggung masalah logistik kata Haisen sebelum lebaran sudah diterima semua dan siap untuk didistribusikan ke 18 kecamatan dalam Kabupaten OKI.

Sementara Kapolres OKI AKBP Drs Yudhi Faizal SH MH juga berharap pada pelaksanaan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati OKI mendatang dapat berlangsung aman dan lancar sesuai dengan yang kita harapkan.

Kapolres berharap untuk mencapai Pilkada aman dan tertib meminta kepada setiap tim sukses pasangan untuk tetap mematuhi semua aturan yang telah ditentukan sesuai koridor hukum. Apabila ternyata ada yang malanggar petugas tidak segan-segan mengambil tindakan tegas,’’ Kapolres. (38/jpnn)

(Ditulis pada oleh rdar)

20 Oktober 2008

Ki Suparno ‘Gaet’ Sinden Bule

Mengawinkan Dua Keunikan

Di Panggung Wayang

Ini menjadi catatan tersendiri bagi penggemar wayang kulit di Palembang, Sabtu (18/10). Pergelaran yang disiarkan secara langsung TVRI stasiun Palembang itu, menampilkan dalang Ki Suparno Wonokromo, Bos Harian Sumatera Ekspres Group dengan sinden bule asal Chicago Amerika Serikat, Elizabet Karen. Dua perbedaan yang dikolaborasi di atas panggung wayang, benar-benar menjadi tontonan menarik.

------------------------

Masyarakat penggemar wayang kulit di Palembang, berdecak kagum mendengar suara perempuan bule yang empuk, medhok jowo (fasih dialek Jawa), dan njawani (sesuai budaya Jawa). Bahkan banyak yang bilang, suara Karen lebih sempurna daripada sinden beneran asal Jawa. Nah, lho, kalau orang bule saja lebih fasih melafalkan tembang-tembang Jawa, lama-lama kita berbalik belajar bersama bule.

Setidaknya inilah keunikan dari dua perbedaan itu. Mereka berdua bukan dari latar belakang seniman professional, melainkan orang yang peduli dengan kesenian. Yang satu pribumi asli dari komunitas seni tradisional Jawa alias ‘nguri-uri’ kabudayan (menggalakkan kesenian Jawa), yang satu hanyalah orang yang ingin belajar berkesenian secara baik dan benar. Hasilnya, luar biasa menarik. Bikin penggemar wayang kulit berdecak kagum.

Bagaimana tidak, selain kita mengagumi penampilan perempuan asing bermata biru dan berpostur tinggi semampai itu, kita juga mengagumi cara biacaranya yang bener-bener Jawa priyayi. Berbahasa Jawa Inggil. Sepintas, Karen memang terlihat dingin tak bersemangat, tidak banyak bicara, namun ketika berada di atas panggung bersama lawak Semar dan Bagong, mulai terlihat karakter banyolannya yang khas Jawa.

Ketika Semar menyinggung pribadi Karen yang lemah lembut dan menguasai seni budaya Indonesia, terutama Jawa, Karen mengatakan bahwa seni budaya Jawa sangat indah. ‘’Saya menyukai seni dan keindahan. Tata gerak dalam seni tari dan wayang sarat dengan filosofi kehidupan. Kehidupan itu kalau kita hayati benar-benar sangat indah. Saya tertarik itu,’’ ujar Karen.

‘’Lantas siapa yang ngajari kamu menyinden dan menari?’’ Tanya Semar.

‘’Ya, yang ngajari aku bisa seperti ini, ya yang ngeloni aku,’’ jawab Karen tanpa ekspresi, seolah-olah tidak perlu dibahas panjang lebar mengenai kata ‘mengeloni’. Artinya orang yang meniduri dirinya. Siapa yang meniduri Karen? Siapa lagi kalau bukan suaminya sendiri sekaligus guru privat seni tradisi Jawa, Muhammad Sholeh Adi Pramono, yang juga seorang dalang terkemuka di kawasan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Bersama sang guru pribadi itu, Karen cepat pintar melantunkan tembang-tembang tradisional Jawa.

Dari situlah akhirnya Karen mendapat kesempatan ikut nyinden setiap ada tanggapan wayang. Lama-lama orang Malang mengakui kehebatan Karen dalam hal kesenian tradisional Jawa, terutama nyinden dan tarian Remong. Kini Karen lebih pas sebagai ‘orang Jawa’ yang selalu andap asor, merendah dengan apa yang sudah dia kuasai. ‘’Saya masih belum bisa apa-apa dan masih ingin belajar terus,’’ ujarnya ketika dibincangi Sumatera Ekspres di ruang rapat TVRI Palembang.

Dengan memakai busana tradisional Jawa yang terkesan ribet, sumpek, dan sulit untuk bergerak bebas, menurut Karen, tidak juga. Disitulah keindahannya. Meski ribet, tapi memiliki nilai seni.

Sementara Suparno Wonokromo, yang kini mendapatkan gelar ‘Ki’ yang biasanya selalu menempel di depan nama dalang, merasa bukan dalang. ‘’Saya sebenarnya hanya hobi mendalang. Ada yang nonton ya syukur, kalau tidak ada, ya tidak apa-apa. Wong kita ini memang bukan dalang professional. Saya bukan keturunan dalang. Kita masih terus belajar,’’ ujarnya.

‘Dalang-dalangan’ menurut pengakuan Suparno, justru mendapat legalitas masyarakat dengan nama Ki Suparno, dalang kondang dari Palembang. Jam terbangnya juga lumayan cepat menanjak. Berbagai kesempatan mendalang dilakukan tak hanya di Palembang, tetapi juga di Lampung dan di Jawa.

Disinilah keunikan dua perbedaan itu, yang sama-sama bukan dari seniman professional, namun nilai tontonannya merupakan tontonan yang berkelas.