03 Maret 2008

Airsugihan Dibagi Dua, Kiri dan Kanan

Air Sugihan dibagi menjadi dua, yakni Airsugihan kiri terletak di Kabupaten Banyuasin, dan Airsugihan kanan terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan.Petani di daerah Air Sugihan kanan telah memanfaatkan Lahan Usaha I dan II untuk usaha pertanian tanaman pangan. Jenis tanaman yang ditanam adalah padi, jagung, dan kedelai.Dari ketiga jenis tanaman pertanian (padi, kedelai dan jagung), Padi merupakan tanaman utama di daerah rawa Air Sugihan Kiri. Selain ketiga tanaman tersebut, petani juga sudahmengusahakan penanaman tanaman tahunan, salah satunyaadalah kelapa hibrida.

Dari data produksi baik tanaman padi, kedelai maupun jagung menunjukkan bahwa tingkat pendapatan petani adalah cukup tinggi, bila petani dengan tekun dalam menanam tanaman pertanian.
Jenis tanaman tahunan yang ditanam petani di lahan pekarangan antara lain kelapa, pisang , sukun, nangka, kopi dan rambutan. Jumlah petani yang menanam kopi (58%) dan kelapa (33%). Produksi tanaman tahunan lahan pekarangan yang paling utamaadalah kopi. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa produksi kopi mampumenyumbangkan pendapatan sekitar Rp. 37.500,- hingga Rp. 975.000,- dan kelapa menghasilkan sekitar 125 butir dengan harga sekitar Rp. 125.000,-.

Air Bersih

Untuk keperluan sehari-hari, terutama minum dan masak, warga daerah rawa Air Sugihan Kanan sangat tergantung pada air hujan. Sementara untuk keperluan mandi dan mencuci, air yang digunakan berasal dari saluran atau sumur.Air hujan adalah sumber air bersih yang mudah dan murah, namunmasih ada kendala yang dihadapi yaitu kurangnya waktupenampungan ataupun daya tampung yang dimiliki masyarakatterbatas. Pada musim kemarau, penyediaan air bersih untuk keperluan minum dan masak menjadi kendala karena air sumur dan air dari saluran tidak layak untuk dikonsumsi.

Untuk keperluan sehari-hari, terutama minum dan masak, warga daerah rawa Air Sugihan Kanan sangat tergantung pada air hujan. Sementara untuk keperluan mandi dan mencuci, air yang digunakan berasal dari saluran atau sumur.Air hujan adalah sumber air bersih yang mudah dan murah, namunmasih ada kendala yang dihadapi yaitu kurangnya waktupenampungan ataupun daya tampung yang dimiliki masyarakatterbatas. Pada musim kemarau, penyediaan air bersih untuk keperluan minum dan masak menjadi kendala karena air sumur dan air dari saluran tidak layak untuk dikonsumsi.

Serangan Hama yang terjadi di Air Sugihan Kanan terutama disebabkan oleh hama walang sangit, lembing batu, ulat dan tikus. Serangan hama umumnya terjadi pada masa tanam I (MT I).
ingkat serangan hama walang sangit berkisar antara sedangsampai berat, sementara serangan hama lembing batu, ulat dantikus termasuk serangan hama berat. Upaya yang telah dilakukan petani diantaranya adalah denganmelakukan penyemprotan bahan kimia.

Jenis tanaman tahunan yang ditanam petani di lahan pekarangan antara lain kelapa, pisang , sukun, nangka, kopi dan rambutan. Jumlah petani yang menanam kopi (58%) dan kelapa (33%). Produksi tanaman tahunan lahan pekarangan yang paling utamaadalah kopi. Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa produksi kopi mampumenyumbangkan pendapatan sekitar Rp. 37.500,- hingga Rp. 975.000,- dan kelapa menghasilkan sekitar 125 butir dengan hargasekitar Rp. 125.000,-.Lahan Pekarangan

Petani di daerah Air Sugihan Kanan telah memanfaatkan Lahan Usaha I dan II untuk usaha pertanian tanaman pangan. Tanaman yang ditanam diantaranya padi, jagung, ubi kayu dan cabai.Padi merupakan tanaman utama di daerah rawa Air Sugihan Kanan. Selain tanaman-tanaman tersebut, petani di Sugihan Kanan juga sudah mengusahakan tanaman kopi, terutama pada Musim Tanam I.

Luas dan Penggunaan Lahan Usaha II

Luasnya lahan bera baik di lahan usaha I maupun lahan usaha II pada kedua rnusirn tanam yang dibiarkan sepanjang tahun atau pada sisa musim tanam. Lahan bera ini menjadi sarang hama terutama tikus dan burung-burung yang menjadi penyebab utama rendahnya produktivitas dan kegagalan panen sebagian besar tanaman yang diusahakan, atau menyebabkan biaya usahatani menjadi tinggi.

Permasalahan penggunaan lahan di daerah Sugihan Kanan adalah:

Produktivitas padi pada umumnya rendah yaitu 2,3 ton GKG/Ha dan jagung 1,2 ton/Ha. Hasil padi MH. 1998/1999 adalah 1,0 - 1,5 ton/Ha. Faktor penyebab rendahnya produktivitas dan indeks pertanaman diantaranya adalah ketersediaan modal yang terbatas, resiko hama dan penyakit tinggi serta adanya keracunan tanaman oleh kandungan besi pada tanah.

Pada umumnya, petani melakukan pemupukan urea, TSP/SP 36 dan KCl antara satu sampai tiga kali per musim tanam. Petani memupuk padi sawah dengan cara tebar dan memupuk tanaman-tanaman non-sawah dengan cara tugal/larikan. Pupuk ZA dan sebagian kecil KCl diberikan sebagai pupuk daun dengan penyemprotan, sedangkan pupuk kandang sebagian besar diberikan dengan cara tebar.

Masyarakat Daerah Rawa Sugihan Kanan sangat bergantung pada air hujan, oleh karena itu dibutuhkan sistem penyediaan / penampungan air bersih yang dapat memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau.

Kemajuan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa ditentukanoleh tingkat pelayanan yang dilakukan oleh aparat di lapangan dan lembaga pedesaan yang langsung berhubungan dengan masyarakat.

Luas areal potensi rawa di daerah Air Sugihan Kiri 49.557 Ha, yang merupakan daerah rawa pasang surut. Dengan rincian Lahan yang Sudah dikembangkan sebesar 28.488 Ha dan Lahan yang Belum dikembangkan 21.069 Ha.

1 komentar:

joy mengatakan...

maaf,,ada gak data2 tentang air sugihan gak????terutama tentang mangrove di daerah muara sungainya?,kl bisa ada peta air sugihan dong,