Tingkat Broken dan Kadar Air Tinggi
Penyerapan beras petani oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Sumsel-Babel masih minim. Target 100 ribu ton setara beras (gabah atau beras), namun hingga kemarin (6/3), baru 2.750 ton yang masuk gudang Bulog. Semuanya dipasok dari 41 mitra kerja di Palembang dan Ogan Komering Ulu (OKU).
"Mitra kerja kita ada 70. Tersebar di Palembang, Banyuasin, Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), dan OKU. Sekarang, kita baru melakukan kontrak dengan 41 mitra dengan target pemenuhan 5.050 ton," ungkap Kepala Perum Bulog Divre Sumsel, Teddy Mulwadi, melalui Kepala Bidang Pelayanan Publik, Sardjono SH kepada Sumatera Ekspres, kemarin.
Menurut Sardjono, pembelian beras petani dimulai sejak 21 Februari lalu. Rata-rata volume yang masuk per hari 500 ton. Hingga total beras yang masuk 2.750 ton. "Untuk pemenuhan target 100 ribu ton kita akan kontrak lagi dengan mitra kerja yang lain."
Soal harga pembelian, lanjut dia, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp4.000 untuk beras/kg dan Rp2.600 untuk gabah/kg. "Tapi, begini. Tidak semua beras petani dapat diserap Bulog. Sekitar 10 hingga 20 persen beras, dikembalikan," imbuhnya.
Lho kok? Kata Sardjono, tingkat broken (patah) melebihi 20 persen dan kadar air lebih dari 14 persen. Beras tersebut, dinilai, tidak dapat disimpan lama di gudang.
"Tentu saja kita lakukan analisa terhadap beras yang akan kita beli. Kalo tingkat broken dan air masih tinggi kita kembalikan. Beras seperti itu cuma tahan 2 hingga tiga bulan. Tapi, hasil panen tahun ini saya lihat sudah lebih bagus dari panen sebelumnya," tukasnya.
Karung Raskin Diganti 15 kg
Bicara beras miskin (raskin), Sardjono menyatakan, raskin yang selama ini dikemas dalam karung 20 kg, bakal diganti kemasannya menjadi 15 kg untuk penyaluran bulan Juni mendatang. Hal ini berdasarkan instruksi pusat yang menyesuaikan jatah raskin tiap RTM (Rumah Tangga Miskin) sebesar 15 kg.
Pengepakan karung raskin 15 kg ini, kemungkinan besar akan dilakukan minggu depan. Setelah Bulog memenuhi target penyerapan 5.050 ton beras dari 41 mitra kerja mereka.
"Mudah-mudahan, bulan Mei atau Juni baru kita keluarkan kemasan 15 kg, karena stok kita sebesar 30 ribu untuk Sumsel masih mengunakan karung 20 kg untuk penyaluran 3 bulan ke depan," ungkapnya.
Disingung mengenai penyaluran raskin bulan Februari, Sardjono menyatakan untuk Kota Palembang telah disalurkan 100 persen dengan mengelontorkan 1.490 ton raskin.
Untuk Sumsel, masih tersangkut satu kabupaten di Banyuasin, tepatnya di Kecamatan Pulau Rimau sebesar 123 ton. "Jatah Sumsel mencapai 10.247 ton per bulan. Penyaluran bulan Februari, kita masih tersendat di Pulau Rimau karena lokasi yang cukup jauh. Kemungkinan baru tanggal 8 Maret ini akan disalurkan kembali," tukas Sardjono. (mg17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar