08 November 2008

Saatnya Anak Desa Diperlakukan Sama


Sudah Saatnya
Anak Desa
Diperlakukan Sama


Oleh : Muhammad Syamsuri Abdul Faqir Jalaluddin Ar-Rumy

Bidang pendidikan merupakan salah satu sumber prima bagi membangun kualitas sumber daya manusia di desa khusunya daerah Transmigrasi Air Sugihan OKI. Dengan terbangunnya pendidikan secara baik, maka kapabilitas orang Desa yang selama ini masih sangat minim atau terbatas ini akan maju sejajar dengan masyarakat kota di Negara Indonesia ini maupun di dunia internasional.
Jika upaya ini tidak ada dari pihak pemerintah yang terketuk hatinya untuk membangun sumber daya manusia jalur melalui pendidikan berarti kita akan terbelakang terus-menerus dan ujung-ujungnya "miskin diatas tanah sendiri" atau kita jadi penonton di negeri sendiri. Sudah saatnya anak desa menjadi pemain bukan lagi penonton.

Oleh sebab itu pendidikan harus menjadi prioritas utama dan atau paling prima dalam pembangunan di Pedesaan khususnya daerah Transmigrasi yang masih tertinggal. Apalagi saat ini pemerintah pusat sudah memberikan otonomi daerah kepada setiap daerah di Indonesia , sehingga untuk mengelola otonomi tersebut dibutuhkan kapabilitas sumber daya manusia yang mampu dan bertanggung jawab dalam merealisasikan segala potensi dan kendala yang ada di tanah Palembang itu sendiri.

Saya berharap supaya masalah pembangunan pendidikan di Tanah di Pedesaan, diperhatikan secara serius oleh Pemerintah Propinsi Palembang dan setiap Pemerintah Daerah Kabupaten di Palembang khususnya Kabupten OKI Kecamatan Air Sugihan. Salah satu fokus perhatian yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah: Membenahi Gedung dan prasarana sekolah serta melengkapi keperluan alat untuk komunikasi biar tidak tertinggal dengan masyarakat kota. Memperhatikan Guru-Guru Honorer & Guru Tetap SD maupun SMP, yang ada di daerah, sehingga mereka dapat berbakti selamanya dengan tulus dan ikhlas, karena itu semua akan terwujud bilamana terjadi keseimbangan antara kewajiban guru dan haknya. (perlu di inggat tenaga guru di desa tidaklah sama dengan tenaga guru di perkotaan) jauh mereka mau mengajar atas keterpanggilanya untuk berbakti bukan untuk menjadi PNS.

Mendukung penuh bagi anak yang berprestasi dalam studinya dengan cara memberikan bantuan/beasiswa kepada Siswa, kalau takut adanya manipulasi data dengan jalur tes. (harapannya dapat kembali dan membangun masyarakatnya. Bila perlu buat MOU dengan Universitas-Universitas maju di Indonesia maupun luar negri.

Setiap 3 bulan sekali, Dinas Pendidikan dan Pengajaran kunjungi sekolah- sekolah yang ada di pedalaman.(bukti perhatian pemerintah dan sekaligus evaluasi terhadap program kerja). Pemda kabupaten harus kerja sama dengan organisasi masyarakat (Tokoh Agama, Pemuda, adat dll), supaya jangan sampai guru-guru lari ke kota terus, sehingga tidak ada yang berminat untuk tinggal di desa. Karena bagaimanapun juga bahwa pendidikan selalu menjadi tolak ukur pembangunan dan perkembangan di zaman sekarang.

Mengapa Singapura negara kecil dan baru merdeka tetapi Indonesia belajar kepada Singapura? Mengapa Jepang menjadi Superpower di Asia Tenggara? Mengapa Amerika Serikat dengan inovasi-inovasi teknologi baru tidak tersaingi negara manapun? Mengapa dahulu Malaysia belajar ke Indonesia, tapi sekarang Malaysia jadi pusat peradaban Pendidikan di Aisa? Mengapa Israel yang negara kecil itu tetapi tidak terkalahkan oleh aliansi negara-negara Timur Tengah?
Jawabanya tidak ada lain adalah pendidikan yang memadai. Pendidikan mengasah otak manusia menjadi super. Pendidikan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Memang benar bahwasanya pendidikan harus menjadi perioritas utama dalam pembangunan dan memberi fasilitas penunjang yang lebih canggih dan modern dengan guru-guru yang muda dengan pengetahuan dan ilmu yang banyak dengan inovasi-inovasi strategi dan proses pembelajaran dengan demikian manusia-manusia desa / jalur yang kreatif dan berkualitas.

Khusus untuk Sukamulya dan sekitarnya merupakan daerah terpencil yang terisolir oleh sebab itu tanggung jawab moral dari para pemerintah sangat penting untuk diperhatikan. Mari kita bangun desa dengan kekuatan kita, dari kita oleh kita dan untuk kita. (*)

----------------------------------------

Sekedar info, tanggal 9,10,11 Januari 2009 nanti akan di adakan Konfesyen Belia serumpun antara Malaysia dan Indonesia bertempat di Unversitas Malaya di bawah kepanitiaan PPIUM (Persatuan Pelajar Indonesia Universitas Malaya) kerjasama dengan pihak Universiti dengan ketua PPInya anak jalur. Mohon do’a restunya moga lancer. ingsyaAllah hasil konvensyen yang melibatkan Menpora dan seluruh BEM perguruan tinggi Malaysia dan Indoneisa (300 peserta).

------------------------------------
Syamsuri
email: afjar_21@yahoo.com
kontak : 017-3312334
http://www.muhsyamsurie.blogspot.com

Tidak ada komentar: